infusberita.com – Luka mendalam menyelimuti kediaman abang beradik, Fahrul Hanafi (22) dan Arzita (19) di Dusun IX Kenangan, Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin (22/2/2021) siang. Pasalnya, keduanya beserta tiga korban tewas kecelakaan maut di Tebing Tinggi (sebelumnya diberitakan di Serdang Bedagai), lainnya masih merupakan kerabat dekat atau sepupu.
Ratusan orang datang melayat mulai dari teman, saudara dan kerabat. Fahrul dan Arzita merupakan dua dari 9 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut antara Avanza BK 1697 QV ‘dengan bus Intra BK 7091 TL di kawasan Pabatu, Tebing Tinggi, Minggu (21/2/21) malam.
Fahrul merupakan pengemudi Avanza. Di dalamnya ada adiknya yang bernama Arzita dan tujuh orang lain dalam satu rombongan. Mereka baru saja ke Siantar menghadiri pesta, Sabtu(20/2/21). Sekembalinya dari sana, mereka singgah ke kebun Teh Sidamanik.
“Jam 8 malam saya komunikasi dengan Fahrul, posisi mereka masih di Sidamanik,” ujar Ramadi, ayah Fahrul.
Satu jam kemudian Ramadi mendapat telepon dari petugas, jika anaknya telah meninggal dunia. Dia diminta untuk menjemput anaknya yang telah disemayamkan di RS Bhayangkara Tebingtinggi.
“Saya langsung jemput anak saya ke sana,” kenang dia.
Bagus, rekan Arzita ditemui di rumah duka mengatakan, semasa hidup Arzita dikenal rajin dan ramah. Arzita merupakan mahasiswi semester III di Universitas Islam Negeri (UIN). “Setau saja dia rajin dan ramah,” kata Bagus.
Tiga Sepupu juga Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tebing Tinggi
Tiga dari sembilan korban tewas kecelakan maut antara Avanza BK 1697 QV dan bus Intra BK 7091 TL di kawasan Pabatu, Tebing Tinggi, Minggu (21/2/21) malam, merupakan saudara sepupu.
Mereka adalah Nur Annisa (22), Isma Al Jannah (24) dan Juwita Asri Sormin (19). Rumah mereka berdekatan di Gang Kenanga VII, Dusun IX Kenanga, Dusun Lau Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan.
“Mereka ini masih ada hubungan saudara, satu nenek,” kata bapak bernama Ahmad ditemui di rumah duka.
Mhd Rizky Nasution, teman satu kampus Isma Al Jannah mengatakan, dia dan Isma merupakan mahasiswa semester 3 jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Islam Negeri (UIN).
“Dia baik, pintar dan periang. Minggu kemarin saya terakhir komunikasi dengan dia. Isma meminta saya ke rumahnya membawa tugas yang hendak dikumpul hari ini (Senin),” ujar Rizky, Senin (22/2/21) siang.
Rizky pun mengaku tidak menyangka Isma pergi begitu cepat. “Gak nyangka lah bang. Cuma memang sudah ini jalan kepergiannya,” kata Rizky.
Wahyu Alwi Nasution, rekan Isma yang lain juga mengaku almarhumah merupakan sosok yang baik, ramah dan ceria.
Pelayan Memadati Rumah Duka dan Antar ke Pemakaman
Hingga siang ini, pelayat masih memadati tiga rumah duka tersebut. Jenazah dipersilakan untuk dimandikan, lalu dimakamkam ke pemakaman terdekat.
Sebelumnya, Avanza BK 1697 QV laga kambing dengan bus Intra BK 7091 TL di kawasan Pabatu, Tebing Tinggi, Minggu (21/2/21) malam.
Kejadian itu persis di Jalan Umum Tebingtinggi – Pematang Siantar Km 80-90, tepatnya di Dusun V Desa G Kataran, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Kecelakaan bermula saat mobil Avanza BK 1697 QV datang dari arah Pematang Siantar menuju arah Tebing Tinggi. Sesampai di TKP, mobil Avanza diduga berjalan terlalu melebar ke kanan. Pada saat bersamaan datang bus Intra BK 7091 TL dari arah berlawanan.
Brak..!! Kecelakaan pun tak terhindarkan. Bagian depan sebelah kiri bus Intra membentur bagian samping kiri Avanza. Valentino menyebut, kecelakaan terjadi di lajur sebelah kiri dari arah Tebingtinggi menunju Pematang Siantar.
Akibat dari kejadian tersebut, pengemudi dan penumpang Avanza mengalami luka berat dan meninggal dunia di lokasi. Total ada 9 orang meninggal dunia dan jenazah dibawa ke RS Bhayangakara Tebingtinggi.
Reporter : Syahrial Siregar
The post Adik-Kakak dan 3 Sepupu jadi Korban Kecelakaan Maut di Tebing Tinggi appeared first on Kitakini News.